Gizi Singkong Tak Kalah Hebat
Usaha penganekaragaman pangan sangat penting terutama bagi mendukung ketahanan pangan. Artinya, masalah ketergantungan pada satu bahan pangan pokok saja bisa dihindari. Ini penting karena dengan sumber makanan yang beraneka ragam, jika ada masalah pada produksi atau kesediaan pada satu bahan makanan tidak mengganggu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
Misalnya dengan mengolah serealia dan umbi-umbian menjadi berbagai bentuk awetan yang mempunyai rasa khas dan tahan lama disimpan. Bentuk olahan tersebut berupa tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainya. Hal ini sesuai dengan program pemerintah khususnya dalam mengatasi masalah kebutuhan bahan pangan, terutama non-beras.
Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu bahan makanan sumber karbohidrat (sumber energi) yang tidak kalah dengan bahan makanan yang lain. Dibawah ini kandungan gizi dalam ubi kayu atau singkong.
KOMPONEN
|
KADAR
|
Kalori
|
146,00 kal
|
Air
|
62,50 gram
|
Phosphor
|
40,00 mg
|
Karbohidrat
|
34,00 gram
|
Kalsium
|
33,00 mg
|
Vitamin C
|
30,00 mg
|
Protein
|
1,20 gram
|
Besi
|
0,70 mg
|
Lemak
|
0,30 gram
|
Vitamin B1
|
0,06 mg
|
Berat dapat dimakan
|
75,00
|
Tapioka, Tepung Multiguna
Tepung tapioka ( cassava-root flour ) atau sering disebut tepung kanji adalah tepung yang diperoleh dari ketela pohon atau singkong. Tapioka memiliki sifat-sifat fisik yang serupa dengan tepung sagu, sehingga penggunaan keduanya dapat saling menggantikan.
Tepung tapioka mempunyai banyak kegunaan, antara lain sebagai bahan pembantu dalam berbagai industri. Tapioka yang diolah menjadi sirup glukosa dan destrin digunakan industri kembang gula, penggalengan buah-buahan, pengolahan es krim, minuman dan industri peragian. Berikutnya, tapioka digunakan sebagai bahan pengental, bahan pengisi dan bahan pengikat dalam industri pembuatan puding, sop, makanan bayi, es krim, pengolahan sosis daging, farmasi, dan lain-lain.
Tepung ini juga digunakan sebagai bahan perekat di banyak industri kimia, seperti kertas. Dibandingkan dengan tepung jagung, kentang, dan gandum atau terigu, komposisi zat gizi tepung tapioka cukup baik sehingga mengurangi kerusakan tenun, juga digunakan sebagai bahan bantu pewarna putih.
Putih dan Punya Daya Rekat Tinggi
Pada umumnya masyarakat kita mengenal dua jenis tapioka, yaitu tapioka kasar dan tapioka halus. Tapioka kasar masih mengandung gumpalan dan butiran ubi kayu yang masih kasar, sedangkan tapioka halus merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dan tidak mengandung gumpalan lagi. Dari kedua tapioka ini, tapioka halus memiliki kualitas yang lebih baik.
Ada 4 faktor yang mempengaruhi kualitas tapioka, yaitu : 1) Warna Tepung; tepung tapioka yang baik berwarna putih. 2) Kandungan Air; tapioka berkualitas yang kadar airnya rendah. 3) Banyaknya serat dan kotoran; tapioka yang baik berasal dari singkong yang umurnya kurang dari 1 tahun karena serat dan zat kayunya masih sedikit dan zat patinya banyak. 4) Tingkat kekentalan; tapioka yang punya daya rekat tinggi adalah yang proses puduksinya sedikit menggunakan air.
0 comments:
Post a Comment